Santos mengundurkan diri setelah delapan tahun memimpin Portugal

2022-12-16 09:04

Santos mengundurkan diri setelah delapan tahun memimpin Portugal


Timnas Portugal hari ini mengumumkan secara resmi bahwa Santos resmi mengundurkan diri sebagai pelatih, sehingga karir Santos selama 8 tahun dalam melatih timnas Portugal dinyatakan berakhir.


Santos yang berusia 68 tahun melatih timnas Portugal pada September 2014 dan memimpin tim untuk berpartisipasi dalam 109 pertandingan. Ia juga meraih 67 kemenangan, 23 seri, dan 19 kekalahan. Data ini juga menjadikan Santos sejarah timnas Portugal. Pelatih dengan persentase kemenangan tertinggi ke-3.


Selain itu, Santos juga pernah mengantarkan Portugal mengikuti dua Piala Eropa dan dua Piala Dunia.Pada Piala Eropa 2016, Santos mengantarkan Portugal menjadi juara, dan bintang Portugal Ronaldo akhirnya menjadi juara internasional. Di Piala Dunia 2018, Portugal hanya mencapai babak perempat final dan disingkirkan Uruguay.


Di Piala Eropa 2020, Portugal terhenti di perempat final dan disingkirkan Belgia pada tahun itu. Di Piala Dunia kali ini, Portugal sukses masuk perempat final, namun akhirnya disingkirkan Maroko 1-0.


Bernardo Silva berterima kasih kepada Santos


Padahal, kontrak antara Santos dengan timnas Portugal belum akan habis hingga 2024, namun Portugal belum mampu meraih hasil memuaskan di Piala Dunia 2022, dan Ronaldo belum kembali digunakan. Santos dikritik dunia luar, termasuk pacar Ronaldo juga mengkritik Santos di media sosial dan percaya bahwa itu adalah keputusan yang salah untuk menempatkan Ronaldo di bangku cadangan.


Di sisi lain, meski Portugal sayangnya tersingkir dari pertandingan melawan Maroko pekan lalu, gelandang Portugis Bernardo Silva tetap memposting di media sosial untuk berterima kasih kepada Santos atas usahanya untuk tim.


Bernardo Silva mengatakan dalam artikel tersebut, "Terima kasih kepada Tuan Santos kami, hampir 8 tahun yang lalu Anda memimpin Portugal untuk memenangkan satu-satunya gelar juara dalam sejarah tim. Tentu saja, ada saat-saat bahagia dan sedih selama periode tersebut, tetapi yang terpenting adalah Terlebih lagi, kehormatan untuk bekerja dengan pria hebat akan tetap selamanya dalam sejarah sepak bola kita."